SIM_DenkaAmaliaPutri_HapziAli_SUMBER DAYA INFORMASI

Nama :Denka Amalia Putri Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi

NIM : 41816010042

Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 6

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM

Sabtu, 8 April 2017

 

PENGERTIAN SUMBER DAYA INFORMASI

Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & ia dapat dikelola seperti halnya sumber lain. IRM (Information Resources Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan system yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :

  • Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul
  • Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
  • Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
  • Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
  • Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing
  • Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi.

Manajemen sumber daya informasi adalah sebuah konsep manajemen sistem informasi yang mengatur manajemen dan tugas fungsi sistem informasinya ke dalam lima bentuk dimensi.

  1. Manajemen strategis

Teknologi informasi harus dikelola untukmemberikan perusahaan tujuan-tujuan dan keuntungan yang strategis dalam persaingannya, tidak hanya berbentuk efisiensi operasional atau pendukung keputusan saja.

  1. Manajemen operasional

Teknologi informasi dan sistem informasi dapat dikelola melalui susunan fungsi organisasi berdasarkan pada cara dan fungsi serta teknik kepemimpinannya dan biasanya menggunakan seluruh unit bisnis lainnya.

  1. Manajemen sumber daya

Data dan informasi, perangkat keras dn perangkat lunak, jaringan telekomunikasi dan personil sistem informasi adalah sumber daya organisasi yang penting yang harus dikelola, seperti halnya modal bisnis lainnya.

  1. Manajemen teknologi

Seluruh teknologi yang fungsinya mengolah, menyimpan, dan mengkomunikasikan data dan informasi perusahaan secara menyeluruh harus dikelola sebagai sistem yang terintegrasi pada sumber daya organisasi.

  1. Manajemen pendistribusian

Mengelola pengguna sumber teknologi informasi dan sistem informasi dalam unit usaha atau bisnis adalah kunci dari para manajer, tidak masalah pada fungsi atau tingkatan mereka dalam organisasi.

Berikut James A. O’ Brien (1999:573) menggambarkan IRM dalam suatu diagram di bawah ini.

  1. Pengelola Sumber Daya Informasi

Unit  khusus yang menangani sumber daya informasi disebut dengan layanan atau jasa informasi, yang dikelola oleh seorang manajer yang dapat saja berstatus wakil direktur. Kenyataannya yang terjadi sekarang ini adalah perusahan atau organisasi mengadakan pelayanan informasi sebagai wilayah fungsi utama dan juga menyertakan manajer papan atas dalam kelompok seleksi eksekutif, di antaranya komite eksekutif, yang fungsinya membuat keputusan penting di perusahaan. Pengelola ini dapat disebut sebagai kepala kepegawaian informasi.

  1. Jenis-jenis Manajemen Sumber Daya Informasi

Manajemen Sumber daya informasi, terdiri atas lima jenis utama sumber daya, yaitu personil atau manusia, bahan-bahan, mesin, uang, informasi termasuk data. Keempat jenis yang pertama disebut juga sumber fisik (personil atau manusia, bahan-bahan, mesin, dan uang) adalah sumber nyata (tangible/nyata) karena secara fsik ada serta dapat dirasakan. Jenis sumber yang kelima atau sumber pengertian ialah informasi (intangible/tidak nyata), tidak berbentuk nyata. Disebut sumber pengertian karena dibutuhkan pemahaman untuk menguasai sumber-sumber lainnya. Manajer menggunakan sumber pengertian untuk mengelola sumber fisik. Bidang sistem informasi sebenarnya mencakup banyak teknologi yang sangat rumit, konsep perilaku abstrak/tidak terlihat, dan penggunaan yang khusus dalam ruang lingkup bisnis/usaha dan non bisnis/non usaha yang tak terhitung banyaknya.

Gambar di bawah ini (Jerome Kanter, 1984:40) menjelaskan peran informasi dalam alur profesional perusahaan/organisasi di samping uang, personil/manusia, bahan-bahan dan mesin (fasilitas).

  1. Bentuk Sumber Daya Informasi

Upaya pertama untuk menggunakan manajemen informasi terpusat pada data. Pandangan bahwa data dan informasi adalah sumber daya yang dikelola, sebagaimana sumber daya mana pun, masih lazim (prevalent) dan menunjukan sebuah pendekatan yang positif untuk pengguna komputer.

Bentuk dasar sistem informasi  yang harus diperahatikan dalam mengelola Sistem Informasi,  dalam mengikuti perkembangan hardware dan software sangat cepat, yakni :

  • Manusia (ahli informasi dan pemakai);
  • Perangkat keras komputer;
  • Perangkat lunak komputer;
  • Basis data (data dan informasi);
  • Jaringan (fasilitas).

dampak negatif yang di berikan dari Teknologi Informasi antara lain

  1. Isu SARA, kekerasan dan pornografi menjadi hal yang biasa.
  2. Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba dan produk black market atau ilegal.
  3. Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi online.
  4. Munculnya budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil karya orang lain.
    Hampir semua bidang memiliki dampak positif dan negatif termasuk dalam perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan kita dan hendaknya kita sendiri yang mewaspadai supaya jangan sampai terkena imbas yang ne gatif

Contoh kasus

  1. bisnis online shop yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang ekonomi sehingga dapat memudahkan bisnis tanpa terhambat jarak dan waktu. Transaksi di pasar online harus mempunyai peraturan yang harus ditaati pemakainya dalam dunia maya. Semua user/pemakai yang menjalankan bisnis dan memakai fasilitas IT, dengan penuh tanggung jawab atas apa yang dilakukannya dalam dunia IT. Dengan demikian kita dapat menikmati kecanggihan dunia IT dengan aman.

 

SUMBER

https://muhamadsyani.wordpress.com/2012/12/28/sumber-daya-informasi/

https://vannynaa.wordpress.com/2016/05/20/sistem-informasi-manajemen-sumber-daya-informasi/

https://sherlyyunitabahrun.wordpress.com/2014/10/10/dampak-teknologi-terhadap-dunia-bisnis/

 

 

 

 

 

Sistem Informasi sebagai Keunggulan Kompetitif Perusahaan

 

Keunggulan kompetitif

 

Suatu perusahaan pasti ingin memiliki suatu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan para pesaingnya. Berbagai cara pastilah dilakukan, seperti halnya peningkatan mutu dan kualitas barang atau jasa, peningkatan pelayanan, penyediaan barang dan jasa yang lebih murah, dan lain-lain.

Padabidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu padapenggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran.Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

 

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.  Diantaranya : American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.

Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :

  • Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaingyangtangguh.
  • Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terusmenerus.
  • Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.

 

Rantai Nilai Porter

Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topic keunggulan kompetitif.

Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai. Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.

  • Aktifitas nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistic input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengunbah bahan baku menjadi barang jadi.
  • Aktifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas mencakup infrastruktur perusahaan bentuk organisasi yang secara umum akan memengarungi seluruh aktivitas utama. Selain itu, tigas aktivitas akan memengaruhi aktifitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi. Yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembang teknologi, dan pengadaan.

MEMPERLUAS RUANG LINGKUP RANTAI NILAI

Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan suatu system interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan system yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.

 

Dimensi Keunggulan Kompetitif

 

Terdapat 3 dimensi Keunggulan Kompetitif

  • Keunggulan Strategic

Keunggulan strategik adalah keunggulan mendasar yang dipilih oleh perusahaan melalui pemilihan bentuk operasonal perusahaan. Fokus pada keamanan (security)

  • Keunggulan Taktikal

Keunggulan teknikal adalah metode membuat dan menyempurnakan strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan oleh pesaing.

  • Kenggulan Operasional

Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari.

 

Tantangan dari Pesaing Global

 

Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, bangsa, dan budaya. Kebutuhan khusus untuk pemrosesan informasi dalam MNC.

Untuk meminimalkan ketidakpastian melibatkan informasi (perbedaan jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas dibanding dengan informasi yang telah dimiliki), para manajer MNC dengan mudah dapat mengatasinya dengan menggunakan teknologi informasi. Kebutuhan khusus untuk koordinasi dalam MNC.

Munculnya kesulitan dari kenyataan bahwa sumber daya –sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas, yang berakibat sulit melakukan pengawasan strategis atas operasi globalnya.

 

Contoh Perusahaan yang Men-support Strategi untuk Keunggulan Kompetitif

 

Uber, Go-Jek, dan Grab, ketiga usaha ini memanfaatkan IT sebagai keunggulan kompetitif dibanding usaha transportasi lainnya seperti taxi bluebird, express, dll. Mereka memanfaatkan teknologi online sebagai metode pemesanan taksi mereka. Uber, Go-jek dan Grab mendapat tanggapan positif dari masyarakat, banyak masyarakat yang cenderung lebih suka untuk menggunakan transportasi online seperti Uber, Go-Jek, dan Grab dibanding transportasi umum biasa seperti taksi, ojek dan angkot karena lebih praktis dan murah. Hal ini menyebabkan pengguna transportasi umum biasa berkurang. Karena berkurangnya pengguna transportasi umum biasa, hal ini menyebabkan pemasukan supir transportasi umum berkurang. Sehingga Akhir akhir ini sering terjadinya pemerotesan dari Angkotan Kota (angkot)  lalu  protes serupa juga didengungkan sopir taksi  dan ojek pangkalan dari beberapa kota besar di Indonesia, Mereka memprotes praktik angkutan berbasis aplikasi seperti taksi online dan ojek online,dengan mengusulkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memblokir aplikasi taksi Online.

 

 

TEKNIK COMPETITIVE FORCE MODEL PLANING UNTUK SISTEM INFORMASI

 

Pengertian dari competitive force model

 

kata kunci utamanya adalah melakukan pemetaan persaingan terkait sistem yang akan kita bangun, faktor persaingan yang mungkin muncul ketika kita akan menjalankan sistem informasi tersebut. Jenis persaingan tersebut bisa dari sistem sejenis yang baru muncul, yang sudah lama, yang lebih baik sampai pada karakteristik pengguna dan penyedia layanan is tersebut.

Strategi :

  1. Cost Leadership Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika perusahaan mampu mencapai posisi biaya terendah dalam industry, dengan cara rekayasa proses bisnis, menurunkan biaya dari pemasok, dan menurunkan biaya ke pelanggan, Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan cara :

  • Menurunkan secara drastis biaya proses dengan melakukan rekayasa proses bisnis (Busenees Procces Reenginering)
  • Meggunakan IT mengurangi cost daru supplier atau dari costumer
  • Menaikkan pangsa pasar dengan menerapkan harga yang lebih rendah dan tetap meraih laba yang memadai dari setiap penjualan karena biaya yang sudah ditekan.
  1. Differentiation Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk atau jasa yang unik dan mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing lain, yaitu dengan cara : memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan produk atau jasa yang berbeda, dan mengurangi keuntungan diferensi dari pesaing. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan:

  • Akses terhadap permodalan yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam teknologi yang akan menurunkan biaya
  • Sistem logistik yang sangat efisien
  • Menggunakan Teknologi Informasi untuk membuat produk dan jasa yang berbeda
  • Menggunakan Teknologi Informasi untuk mengurangi keuntungan diferensi dari pesaing
  • Menggunakan Teknologi Informasi sebagai fokus produk dan jasa pada pangsa pasar         terpilih
  1. Innovation Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa dengan inovasi terbaru.
Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan:

  • Membuat produk dan jasa baru yang di dalamnya terdapat komponen IT
  • Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar dengan pertolongan IT
  • Memiliki riset, pengembangan, dan inovasi yang baik

 

  1.  Growth Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu mengembangkan danmendiversifikasi pasar.
Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan:

  • Menggunakan IT untuk memanage pengembangan bisnis tingkat regional maupun global
  • Menggunakan IT untuk memberi variasi dan mengintegrasikan dengan produk dan jasa lainnya.

 

  1. Alliance Strategy

Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menciptakan hubungan kerjasama yang menguntungkan baik dengan pemasok, perusahaan lain bahkan dengan para pesaing.
Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan:

  • Membuat market baru dengan melibatkan Teknologi Informasi
  • Membuat Produk Baru dengan melibatkan Teknologi Informasi
  • Mencari kenginginan Costumer dengan melibatkan Sistem Informasi
  • Menggunakan IT untuk membuat organisasi virtual untuk business partner perusahaan

 

  1. Other Strategies

Ada banyak inisiatif strategis yang tersedia untuk sebuah perusahaan di samping lima strategi dasar diatas. Mari kita lihat beberapa strategi kunci yang juga dapat diimplementasikan dengan teknologi informasi. Aplikasi strategi ini yaitu dengan mengunci pelanggan atau pemasok, membangun biaya switching, meningkatkan hambatan masuk, dan memanfaatkan investasi di bidang teknologi informasi.
Investasi dalam teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis untuk menjamin pelanggan dan pemasok (dan mencegah pesaing) dengan membangun hubungan baru yang berharga dengan mereka. Hubungan bisnis ini dapat menjadi begitu berharga untuk pelanggan atau pemasok karena dapat mencegah mereka untuk beralih ke perusahaan pesaing atau juga dapat mengintimidasi mereka untuk menerima pengaturan bisnis kurang menguntungkan.

Upaya awal untuk menggunakan teknologi sistem informasi dalam hubungan ini difokuskan pada secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dan pemasok dalam kegiatan distribusi, pemasaran, penjualan, dan layanan perusahaan. proyek lebih baru mencirikan bergerak ke arah penggunaan yang lebih inovatif teknologi informasi. Aplikasi strategi ini dengan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yaitu dengan :

  • Mengembangkan sistem informasi interenterprise yang nyaman dan efisien untuk menciptakan switcching cost yang me-lock-in customer dan supplier
  • Membuat investasi besar untuk aplikasi IT yang lebih maji yang dapat membangun barrier untuk pesaing dalam memasuki industri yang sama.
  • Melibatkan komponen IT dalam produk dan jasa sebagai pengganti produk dan jasa kompetitor yang lebih sulit
  • Investasi secara maksimal dalam Sistem Informasi, SDM, Hardware, Software, Database, Network untuk penggunaan operasional

5 dasar competitive force yaitu :

 

  1. entry competitor :
    jenis pesaing yang baru saja memulai untuk bersaing dengan para pendahulunya
  2. threat of substitutes :
    pengendalian pesaing pengganti sejenis dengan tingkat yang sangat jauh semisal pesaing dengan harga lebih murah ini akan susah untuk disaingi
  3. bargaining power of buyer:
    kemampuan pembeli dalam berunding terhadap kemauan dan tawar menawar yang harus dapat dikendaliakan dalam proyek pengembagangan sistem informasi kita.
  4. bargaining power of supplier :
    perundingan terhadap pemilihan supplier sering terjadi memunculkan monopoly yang menjadikannya sebagai penendali terhadap biaya dan harga sehingga penyedia dapat mengakibatkan persaingan yang kurang sehat.
  5. rivalry among the existing player :
    saingan yang ini dimana kita bersaing dengan perusahaan yang sudah lama dengan tingkat kapasitas dan kekuatan yang lebih dominant

Langkah-Langkah Dalam Teknik Competitive Force Model

 

  1. Develop a Competitor Analysis
    Langkah dimana kita menentukan dan menganalisa pesaing yang ada
  2. Analyze the Entry Barriers
    Langkah dilakukannya analisa terhadap persaingan yang datang
  3. Analyze the Substitute Products
    Langkah dimana dilakukannya analisis terhadap produk sejenis yang ada
  4. Analyze the Supply Chain
    Langakah dimana dilakukannya analisis terhadap arus rantai penyediaan kebutuha

 

 

 

 

Sumber :

https://nurulhaj19.wordpress.com/2011/11/04/teknologi-informasi-sebagai-keunggulan-kompetitif/

http://tugas-kuliah-mangement.blogspot.co.id/2014/05/tugas-sim-sistem-keunggulan-kompetitif.html

https://aboutsim.wordpress.com/2011/05/14/sistem-informasi-sebagai-keunggulan-kompetitif/

https://economic-strategist.blogspot.co.id/2013/06/competitive-strategy-by-m-porter.html